Senin, 30 April 2012

GEMPA BUMI


Gempa Bumi adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangunan berdiri.

Besar kecilnya gempa umunya menggunakan tingkat gempa untuk menentukan skalanya. Semakin besar energi yang dilepaskan gempa, maka skalanya juga semakin tinggi. Setiap bertambah satu tingkat, maka energi juga akan meningkat kurang lebih 30 kali lipat. Berdasarkan sebab terjadinya, gempa bumi dapat dibagi dua jenis : *Gempa bumi tektonik : terjadi akibat pelepasan tenaga karena pergeseran lempengan plat tektonik. *Gempa bumi vulkanik : terjadi akibat meningkatnya aktivitas gunung berapi, yang disebabkan oleh naiknya magma dari bawah gunung tersebut ke permukaan.

Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

Litosfer pada mulanya berupa lempeng berupa lempeng raksasa yang disebut pangea kemudian karena adanya arus konveksi pada lapisan atmosfer sehingga menyebabkan lempeng tadi bergerak dan terbagi menjadi segmen – segmen atau lempeng – lempeng yang lebih kecil. Sampai sekarang lempeng-lempeng tadi masih terus bergerak. Lempeng – lempeng tersebut antara lain : lempeng Indoaustralia, lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, lempeng Amerika Selatan, lempeng Amerika Utara, dll. Teori ini disebut dengan teori lempeng tektonik yang pertama kali dikemukakan oleh Alfred Weigner.

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidap dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, derakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar