RADIOISOTOP
Untuk bidang : Kesehatan, Pertanian, Hidrologi, Industri
Badang Tenaga Nuklir Nasional
Pusat Teknologi Nuklir bahan dan Radiometri
(PTNBR)
Untuk bidang : Kesehatan, Pertanian, Hidrologi, Industri
Badang Tenaga Nuklir Nasional
Pusat Teknologi Nuklir bahan dan Radiometri
(PTNBR)
Produksi Radioisotop
Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia seperti bidang
kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak terdapat di alam, karena
kebanyakan umur paronya relatif pendek. Radioisotop dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang
mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom tertentu dengan
neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi menggunakan akselerator melalui proses reaksi
antara inti atom tertentu dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya.
Secara sistematis proses produksi radioisotop di PTNBR dapat digambarkan pada skema berikut :
Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia seperti bidang
kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak terdapat di alam, karena
kebanyakan umur paronya relatif pendek. Radioisotop dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang
mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom tertentu dengan
neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi menggunakan akselerator melalui proses reaksi
antara inti atom tertentu dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya.
Secara sistematis proses produksi radioisotop di PTNBR dapat digambarkan pada skema berikut :
Fasilitas Produksi
Di PTNBR untuk memproduksi radioisotop digunakan reaktor TRIGA Mark II dengan daya maksimum
sebesar 2000 kW yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron mencapai orde 1012n.cm-2.s-1 di daerah
tempat iradiasi isotop. Penempatan target ke dalam reaktor serta pengambilannya dilakukan dengan
cara mekanis menggunakan alat pancing. Fasilitas lain untuk menunjang produksi radioisotop adalah
processing box yang terbuat dari timbal, beton atau bahan lain yang dapat menahan/mengurangi
paparan radiasi dari radioisotop yang dibuat. Selain itu remote handling tong, digunakan untuk
menggantikan fungsi tangan.
Di PTNBR untuk memproduksi radioisotop digunakan reaktor TRIGA Mark II dengan daya maksimum
sebesar 2000 kW yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron mencapai orde 1012n.cm-2.s-1 di daerah
tempat iradiasi isotop. Penempatan target ke dalam reaktor serta pengambilannya dilakukan dengan
cara mekanis menggunakan alat pancing. Fasilitas lain untuk menunjang produksi radioisotop adalah
processing box yang terbuat dari timbal, beton atau bahan lain yang dapat menahan/mengurangi
paparan radiasi dari radioisotop yang dibuat. Selain itu remote handling tong, digunakan untuk
menggantikan fungsi tangan.
Penggunaan Radioisotop
Bidang Kesehatan
Radioisotop dapat digunakan untuk radioterapi, seperti larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi
kelainan tiroid dan fosfor-32 (Na2H32PO4) yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi
polisitemia vera dan leukemia. Selain, itu radioisotop juga dapat digunakan untuk
radiodiagnosis seperti teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi dan anatomis organ
tubuh, sedangkan studi sirkulasi dan kehilangan darah dapat dilakukan dengan radioisotop
krom-51 (Na251CrO4).
Radioisotop dapat digunakan untuk radioterapi, seperti larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi
kelainan tiroid dan fosfor-32 (Na2H32PO4) yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi
polisitemia vera dan leukemia. Selain, itu radioisotop juga dapat digunakan untuk
radiodiagnosis seperti teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi dan anatomis organ
tubuh, sedangkan studi sirkulasi dan kehilangan darah dapat dilakukan dengan radioisotop
krom-51 (Na251CrO4).
Bidang Pertanian
Radioisotop yang digunakan sebagai perunut dalam penelitian efisiensi pemupukan tanaman
adalah fosfor-32 (32P). Teknik perunut dengan radioisotop akan memberikan cara pemupukan
yang tepat dan hemat.
adalah fosfor-32 (32P). Teknik perunut dengan radioisotop akan memberikan cara pemupukan
yang tepat dan hemat.
Bidang hidrologi
Natrium-24 (24P) merupakan radioisotop yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan
laju dan debit air sungai, air dalam tanah dan rembesan. Kebocoran dam serta pipa penyalur
yang terbenam dalam tanah dapat dideteksi menggunakan radioisotop iodium-131 dalam
bentuk senyawa CH3
131l, sedangkan lokasi dumping, asal/pola aliran sedimen dan laju
pengendapan dapat diukur menggunakan krom-51 dan brom-82 masing-masing dalam bentuk
senyawa K251Cr2P7 dan K82Br.
Natrium-24 (24P) merupakan radioisotop yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan
laju dan debit air sungai, air dalam tanah dan rembesan. Kebocoran dam serta pipa penyalur
yang terbenam dalam tanah dapat dideteksi menggunakan radioisotop iodium-131 dalam
bentuk senyawa CH3
131l, sedangkan lokasi dumping, asal/pola aliran sedimen dan laju
pengendapan dapat diukur menggunakan krom-51 dan brom-82 masing-masing dalam bentuk
senyawa K251Cr2P7 dan K82Br.
Bidang Industri
Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas
las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari
ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton.
Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop
digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa
serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-
131 dalam bentuk senyawa CH3131l.
Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas
las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari
ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton.
Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop
digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa
serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-
131 dalam bentuk senyawa CH3131l.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar